top of page

Penggambaran Karakter Remaja Gen-Z Dalam Fase Growing Up di Film "Inside Out 2"

Updated: Jul 12


Poster Inside Out 2, Tayang 14 Juni di Seluruh Bioskop Indonesia

Source (Photo): Pixar


Penulis: Erina Setiaji


Hai Dillies, pernahkah kamu merasakan berbagai perasaan dalam satu waktu tertentu? 


Beranjak dewasa, semua orang terutama remaja Gen-Z pasti merasakan perubahan signifikan yang tidak pernah dirasakan ketika masih kecil. Sebagai contoh, di masa kanak-kanak, semua terasa sangat mudah dan berjalan lancar. Kita jarang merasakan kegelisahan, kejenuhan, iri hati, tidak ada beban, dan pertanyaan yang dilontarkan oleh orang lain sangat sederhana, hanya seputar : “Kamu kelas berapa? Sudah makan belum? Nama kamu siapa?”, namun menjelang dewasa beban kita semakin berat yang ditandai dengan tuntutan untuk berprestasi, mendapat penghargaan, pekerjaan, lingkup pertemanan semakin kecil, ukuran status sosial, dan lainnya. Oleh karena itu, banyak remaja yang ingin kembali ke masa kecil untuk merasakan kebahagiaan yang alami dan natural, tanpa dibuat-buat. 


Menjadi seorang remaja memang tidak mudah, banyak kesulitan maupun kendala dari segala faktor baik masalah internal (pribadi, keluarga) dan eksternal (pertemanan, lingkungan) yang pastinya harus dihadapi oleh setiap orang. Namun, dengan segala kendala yang ditemui akan membuat kita semakin bertumbuh dan kuat, sebagai proses adaptasi untuk menjalani kehidupan atau proses menuju dewasa. Dalam hal ini, peran orang tua juga sangat dibutuhkan untuk membimbing dan mendukung proses pubertas seorang anak.


Menurut Kumparan.com, berikut cara mengendalikan emosi remaja di masa pubertas seperti mengisi waktu luang dengan melakukan hobi yang positif, luapkan emosi dengan menangis, istirahat cukup, konsumsi makanan sehat dan bergizi, memperluas pengetahuan atau menambah skills.



Karakter Inside Out 2, Lengkap dengan Karakter Baru "Anxiety", "Envy", "Embarassement dan "Ennui"

Source (Photo): X @Pixar


Walt Disney, Pixar memproduksi Film Inside Out 2 dengan memunculkan beberapa karakter baru seperti Anxiety (gelisah), Envy (iri hati), Ennui (bosan / jenuh), Embarrassment (malu), Nostalgia (flashback masa lalu). Adapun karakter terdahulu lainnya yaitu Joy (bahagia), Fear (takut), Disgust (jijik), Sadness (sedih), Angry (marah) juga ikut berpartisipasi memainkan peran.


Film ini menceritakan seorang anak perempuan bernama Riley yang mulai memasuki tahap pubertas, banyak perubahan emosi yang dialami oleh dirinya dan hal ini mempengaruhi siklus pertemanannya. Alur ceritanya menarik dan mudah dimengerti, visualnya berupa animasi. Adapun, intisari / makna pesan yang ditemukan dalam film ini mengajarkan kepada semua orang terutama remaja Gen-Z agar dapat mengontrol emosi ketika dihadapkan dengan segala situasi dan kondisi yang sulit. 


Bagaimana dengan Dillies, apakah kamu siap menuju dewasa?


Source : Detik, Disney, Kumparan

24 views0 comments

Comments


bottom of page