Penulis : Chandra Carlolus
Seppa Darsono, merupakan seorang seniman muda berusia 38 tahun yang berasal dari Yogyakarta. Baru-Baru ini Seppa Darsono baru saja mengadakan pameran tunggal yang menampilkan 12 lukisan bertemakan laut. Pameran ini di adakan di Galeri Lorong Nitiprayan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pameran ini diadakan bertepatan dengan ‘Hari Laut’ sedunia pada 8 Juni dan menyambut Hari Kelautan Nasional pada 2 Juli.
Sebelumnya, Seppa Darsono telah mengadakan pameran tunggal pertamanya yang bertajuk "Inner-Scape." pada tahun 2013. Dalam pameran ini, Seppa menggambarkan konstruksi "inner-Scape" sebagai proyeksi seni yang melepaskan diri dari pemaknaan fisik yang materialistik. Tujuannya adalah untuk menangkap dan merespons suara alam serta prinsip-prinsip religiusitas yang sering diabaikan dalam proses penciptaan karya seni di era kontemporer ini.
Menurut kurator pameran, Octalyna Puspa Wardany, pameran tunggal kedua Seppa Darsono ini menggambarkan tentang berbagai pengalaman dan ingatannya tentang laut. Namun, lukisan-lukisan tersebut tidak hanya menggambarkan laut saja, tetapi juga kisah-kisah kehidupan orang yang terhubung dengan laut itu sendiri. Contohnya, aktivitas nelayan, asal-usul nama pulau, dan banyak lagi.
Pameran kali ini menampilkan 12 lukisan akrilik dan dua instalasi. Instalasi pertama, berjudul "Membaca Bintang," yang dimana Seppa mengajak pengunjung untuk merasakan suasana laut melalui kombinasi sinar laser, suara deburan ombak, musik, dan objek-objek temuan seperti perahu, dayung, jala ikan, bandul, dan pemberat jala. Instalasi kedua, "Bubu," yang terinspirasi dari bentuk perangkap ikan tradisional Suku Laut di Kepulauan Riau, yang dipasang sebagai gapura.
Seppa menjelaskan bahwa untuk membuat lukisan-lukisan ini diperlukan persiapan yang cukup lama. Ia mengunjungi sejumlah tempat seperti komunitas Suku Laut di Kepulauan Riau untuk lebih memahami kehidupan laut.
Source : Antara News
Comments